Hemoroid adalah pelebaran varises satu segmen atau lebih
vena-vena hemoroidales.Secara kasar hemoroid biasanya dibagi dalam 2 jenis,
hemoroid interna dan hemoroid eksterna.Hemoroid interna merupakan varises vena hemoroidalis
superior dan media.Sedangkan hemoroid eksterna merupakan varises vena
hemoroidalis inferior.
Sesuai istilah yang digunakan, maka hemoroid interna timbul
di sebelah luar otot sfingter ani, dan hemoroid eksterna timbul di sebelah
dalam sfingter.Hemoroid timbul akibat kongesti vena yang disebabkan gangguan
aliran balik dari vena hemoroidalis.
Kedua jenis hemoroid ini sangat sering terjadi dan terdapat
pada sekitar 35% penduduk baik pria maupun wanita yang berusia lebih dari 25
tahun. Walaupun keadaan ini tidak mengancam jiwa, tetapi dapat menyebabkan
perasaan yang sangat tidak nyaman ( 1 )
Kurang lebih 70 persen manusia dewasa mempunyai wasir (
hemorhoid ), baik wasir dalam, wasir luar maupun keduanya. Namun tidak semua
penderita wasir ini memerlukan pengobatan.Hanya sebagian kecil saja yang
memerlukan pertolongan medis, yakni mereka yang mengeluhkan pendarahan, adanya
tonjolan dangatal-gatal. ”Penyebab wasir sebenarnya sederhana, yakni saat susah
buang air dipaksakan mengeluarkan kotoran. Penyebab susah buang air ini adalah
kurang minum, kurang makan serat, kurang olah raga atau banyak duduk dan
mengangkat yang berat-berat.
Solusi penyakit ini sebenarnya cukup gampang, yakni mengubah
pola hidup. Bagi mereka yang dalam profesinya banyak duduk seperti sekretaris
atau supir disarankan melakukan gerakan-gerakan lain, bukan hanya duduk saja.
Karena itu.
Wasir sudah banyak dikenal oleh manusia sejak lama,
sekalipun begitu banyak kesalah pahaman mengenai ( Wasir ) hemorrhoid keluhan
dan penyakit masih tersisa. Banyak orang dan dokter tidak memahami anorectal
area dan penyakit yang umum berhubungan dengan itu Frekwensi sepuluh juta
orang-orang di (dalam) Amerika Serikat mempunyai wasir, akhirnya membuat dasar
penilaian suatu kelaziman bahwa angka kejadian hemorrhoid lebih besar dibanding
4%. Hal ini membuat kurang lebih sepertiga orang-orang ini mencari perawatan
medis.
Wasir, adalah seikat pembuluh darah di dalam dubur /
pelepasan, hanya sebagian berada di bawah selaput bagian paling rendah dari
dubur / pelepasan.Mereka terjadi ketika pembuluh darah di (dalam) duburmu
memperbesar dari ketegangan atau memaksa.Wasir umum diderita oleh umur 50,
sekitar separuh orang dewasa berhadapan dengan yang menimbulkan rasa gatal,
terbakar, pendarahan dan terasa menyakitkan. Dalam banyak kesempatan kondisi
boleh memerlukan hanya self-care ( perawatan sendiri ) dan lifestyle ( gaya
hidup ) berubah.( 2 )
Hemoroid juga biasa terjadi pada wanita hamil.Tekanan intra
abdomen yang meningkat oleh karena pertumbuhan janin dan juga karena adanya
perubahan hormon menyebabkan pelebaran vena hemoroidalis. Pada kebanyakan
wanita, hemoroid yang disebabkan oleh kehamilan merupakan hemoroid temporer
yang berarti akan hilang beberapa waktu setelah melahirkan ( 3 ).
II.1. Definisi
Hemoroid adalah pelebaran vena di dalam pleksus hemoroidalis
yang tidak merupakan kelainan patologik. Hanya apabila hemoroid menyebabkan
keluhan atau penyulit, diperlukan tindakan ( 4 )
II.2. Anatomi
Rektum panjangnya 15 – 20 cm dan berbentuk huruf S. Mula –
mula mengikuti cembungan tulang kelangkang, fleksura sakralis, kemudian
membelok kebelakang pada ketinggian tulang ekor dan melintas melalui dasar
panggul pada fleksura perinealis. Akhirnya rektum menjadi kanalis analis dan
berakhir jadi anus.Rektum mempunyai sebuah proyeksi ke sisi kiri yang dibentuk
oleh lipatan kohlrausch.Fleksura sakralis terletak di belakang peritoneum dan
bagian anteriornya tertutup oleh paritoneum.Fleksura perinealis berjalan
ektraperitoneal. Haustra ( kantong ) dan tenia ( pita ) tidak terdapat pada
rektum, dan lapisan otot longitudinalnya berkesinambungan. Pada sepertiga
bagian atas rektum, terdapat bagian yang dapat cukup banyak meluas yakni ampula
rektum bila ini terisi maka imbullah perasaan ingin buang air besar. Di bawah
ampula, tiga buah lipatan proyeksi seperti sayap – sayap ke dalam lumen rektum,
dua yang lebih kecil pada sisi yang kiri dan diantara keduanya terdapat satu
lipatan yang lebih besar pada sisi kanan, yakni lipatan kohlrausch, pada jarak
5 – 8 cm dari anus. Melalui kontraksi serabut – serabut otot sirkuler, lipatan
tersebut saling mendekati, dan pada kontraksi serabut otot longitudinal lipatan
tersebut saling menjauhi.
Kanalis analis pada dua pertiga bagian bawahnya, ini
berlapiskan kulit tipis yang sedikit bertanduk yang mengandung persarafan
sensoris yang bergabung dengan kulit bagian luar, kulit ini mencapai ke dalam
bagian akhir kanalis analis dan mempunyai epidermis berpigmen yang bertanduk
rambut dengan kelenjar sebacea dan kelenjar keringat.Mukosa kolon mencapai dua
pertiga bagian atas kanalis analis.Pada daerah ini, 6 – 10 lipatan longitudinal
berbentuk gulungan, kolumna analis melengkung kedalam lumen.Lipatan ini
terlontar keatas oleh simpul pembuluh dan tertutup beberapa lapisan epitel
gepeng yang tidak bertanduk.Pada ujung bawahnya, kolumna analis saling
bergabung dengan perantaraan lipatan transversal.Alur – alur diantara lipatan
longitudinal berakhir pada kantong dangkal pada akhiran analnya dan tertutup
selapis epitel thorax. Daerah kolumna analis, yang panjangnya kira – kira 1 cm,
di sebut daerah hemoroidal, cabang arteri rectalis superior turun ke kolumna
analis terletak di bawah mukosa dan membentuk dasar hemorhoid interna.( 5 )
clip_image002
Hemoroid dibedakan antara yang interna dan eksterna.Hemoroid
interna adalah pleksus vena hemoroidalis superior di atas linea dentata/garis
mukokutan dan ditutupi oleh mukosa.Hemoroid interna ini merupakan bantalan
vaskuler di dalam jaringan submukosa pada rektum sebelah bawah. Sering hemoroid
terdapat pada tiga posisi primer, yaitu kanan depan ( jam 7 ), kanan belakang
(jam 11), dan kiri lateral (jam 3). Hemoroid yang lebih kecil terdapat di
antara ketiga letak primer tesebut.( 4,5 )
clip_image004
Hemoroid eksterna yang merupakan pelebaran dan penonjolan
pleksus hemoroid inferior terdapat di sebelah distal linea dentata/garis
mukokutan di dalam jaringan di bawah epitel anus.
Kedua pleksus hemoroid, internus dan eksternus berhubungan
secara longgar dan merupakan awal aliran vena yang kembali bermula dari rektum
sebelah bawah dan anus.Pleksus hemoroid interna mengalirkan darah ke vena
hemoroidalis superior dan selanjutnya ke vena porta. Pleksus hemoroid eksternus
mengalirkan darah ke peredaran sistemik melalui daerah perineum dan lipat paha
ke vena iliaka.( 4,5 )
II.3. Faktor resiko
Anatomik : vena daerah anorektal tidak mempunyai katup dan
pleksus hemoroidalis kurang mendapat sokongan dari otot dan fascia sekitarnya.
U m u r : pada
umur tua terjadi degenerasi dari seluruh jaringan tubuh, juga otot sfingter
menjadi tipis dan atonis.
Keturunan : dinding pembuluh darah lemah dan tipis
Pekerjaan : orang yang harus berdiri , duduk lama, atau
harus mengangkat barang berat mempunyai predisposisi untuk hemoroid.
Mekanis : semua keadaan yang menyebabkan meningkatnya tekanan
intra abdomen, misalnya penderita hipertrofi prostat, konstipasi menahun dan
sering mengejan pada waktu defekasi.
Endokrin : pada wanita hamil ada dilatasi vena ekstremitas
dan anus oleh karena ada sekresi hormone relaksin.
Fisiologi : bendungan pada peredaran darah portal, misalnya
pada penderita sirosis hepatis.( 5 )
II.4. Manifestasi Klinis
Pasien sering mengeluh menderita hemoroid atau “wasir” tanpa
ada hubungannya dengan gejala rektum atau anus yang khusus.Nyeri yang hebat
jarang sekali ada hubungannya dengan hemoroid interna dan hanya timbul pada
hemoroid eksterna yang mengalami trombosis.
Perdarahan umumnya merupakan tanda pertama dari hemoroid
interna akibat trauma oleh faeces yang keras. Darah yang keluar berwarna merah
segar dan tidak tercampur dengan faeces, dapat hanya berupa garis pada faeces
atau kertas pembersih sampai pada perdarahan yang terlihat menetes atau
mewarnai air toilet menjadi merah. Hemoroid yang membesar secara perlahan-lahan
akhirnya dapat menonjol keluar menyebabkan prolaps.Pada tahap awal, penonjolan
ini hanya terjadi pada waktu defekasi dan disusul reduksi spontan setelah
defekasi.Pada stadium yang lebih lanjut, hemoroid interna ini perlu didorong
kembali setelah defekasi agar masuk kembali ke dalam anus.
Pada akhirnya hemoroid dapat berlanjut menjadi bentuk yang
mengalami prolaps menetap dan tidak bisa didorong masuk lagi.Keluarnya mukus
dan terdapatnya faeces pada pakaian dalam merupakn ciri hemoroid yang mengalami
prolaps menetap.Iritasi kulit perianal dapat menimbulkan rasa gatal yang
dikenal sebagai pruritus anus dan ini disebabkan oleh kelembaban yang terus
menerus dan rangsangan mukus. Nyeri hanya timbul apabila terdapat trombosis
yang luas dengan udem dan radang.( 4 )
II.5. Klasifikasi
Hemoroid eksterna diklasifikasikan sebagai akut dan
kronik.Bentuk akut berupa pembengkakan bulat kebiruan pada pinggir anus dan
sebenarnya merupakan hematoma, walaupun disebut hemoroid trombosis eksterna
akut.Bentuk ini sangat nyeri dan gatal karena ujung-ujung syaraf pada kulit merupakan
reseptor nyeri. Hemoroid eksterna kronik atau skin tag berupa satu atau lebih
lipatan kulit anus yang terdiri dari jaringan penyambung dan sedikit pembuluh
darah.
Hemoroid interna diklasifikasikan menjadi 4 derajat yaitu :
Derajat I : Tonjolan masih di lumen rektum, biasanya keluhan
penderita adalah perdarahan
Derajat II : Tonjolan keluar dari anus waktu defekasi dan
masuk sendiri setelah selesai defekasi.
Derajat III : Tonjolan keluar waktu defekasi, harus didorong
masuk setelah defekasi selesai karena tidak dapat masuk sendiri.
Derajat IV : Tonjolan tidak dapat didorong masuk/inkarserasi
II.6. Pemeriksaan
Anamnesis harus dikaitkan dengan faktor obstipasi, defekasi
yang keras, yamg membutuhkan tekanan intra abdominal meninggi ( mengejan ),
pasien sering duduk berjam-jam di WC, dan dapat disertai rasa nyeri bila
terjadi peradangan. Pemeriksaan umum tidak boleh diabaikan karena keadaan ini
dapat disebabkan oleh penyakit lain seperti sindrom hipertensi portal. Hemoroid
eksterna dapat dilihat dengan inspeksi apalagi bila terjadi trombosis. Bila
hemoroid interna mengalami prolaps, maka tonjolan yang ditutupi epitel
penghasil musin akan dapat dilihat apabila penderita diminta mengejan.( 4,5 )
II.6. 1. Pemeriksaan Colok Dubur
Pada pemeriksaan colok dubur, hemoroid interna stadium awal
tidak dapat diraba sebab tekanan vena di dalamnya tidak terlalu tinggi dan
biasanya tidak nyeri.Hemoroid dapat diraba apabila sangat besar. Apabila
hemoroid sering prolaps, selaput lendir akan menebal. Trombosis dan fibrosis
pada perabaan terasa padat dengan dasar yang lebar. Pemeriksaan colok dubur ini
untuk menyingkirkan kemungkinan karsinoma rektum.( 5 )
II.6. 2. Pemeriksaan Anoskopi
Dengan cara ini dapat dilihat hemoroid internus yang tidak
menonjol keluar. Anoskop dimasukkan untuk mengamati keempat kuadran.Penderita
dalam posisi litotomi.Anoskop dan penyumbatnya dimasukkan dalam anus sedalam
mungkin, penyumbat diangkat dan penderita disuruh bernafas panjang.Hemoroid
interna terlihat sebagai struktur vaskuler yang menonjol ke dalam lumen.
Apabila penderita diminta mengejan sedikit maka ukuran hemoroid akan membesar
dan penonjolan atau prolaps akan lebih nyata. Banyaknya benjolan, derajatnya,
letak ,besarnya dan keadaan lain dalam anus seperti polip, fissura ani dan
tumor ganas harus diperhatikan.( 4,5 )
II.6. 3. Pemeriksaan proktosigmoidoskopi
Proktosigmoidoskopi perlu dikerjakan untuk memastikan
keluhan bukan disebabkan oleh proses radang atau proses keganasan di tingkat
tinggi, karena hemoroid merupakan keadaan fisiologik saja atau tanda yang
menyertai. Faeces harus diperiksa terhadap adanya darah samar. ( 5 )
II.7. Diagnosis Banding
Perdarahan rektum merupakan manifestasi utama hemoroid
interna yang juga terjadi pada :
1. Karsinoma kolorektum
2. Penyakit divertikel
3. Polip
4. Kolitis ulserosa
Pemeriksaan sigmoidoskopi harus dilakukan.Foto barium kolon
dan kolonoskopi perlu dipilih secara selektif, bergantung pada keluhan dan
gejala penderita.Prolaps rektum juga harus dibedakan dari prolaps mukosa akibat
hemoroid interna.( 5 )
II.8. Komplikasi
Perdarahan akut pada umumnya jarang , hanya terjadi apabila
yang pecah adalah pembuluh darah besar. Hemoroid dapat membentuk pintasan
portal sistemik pada hipertensi portal, dan apabila hemoroid semacam ini mengalami
perdarahan maka darah dapat sangat banyak.
Yang lebih sering terjadi yaitu perdarahan kronis dan
apabila berulang dapat menyebabkan anemia karena jumlah eritrosit yang
diproduksi tidak bisa mengimbangi jumlah yang keluar.Anemia terjadi secara kronis,
sehingga sering tidak menimbulkan keluhan pada penderita walaupun Hb sangat
rendah karena adanya mekanisme adaptasi.
Apabila hemoroid keluar, dan tidak dapat masuk lagi
(inkarserata/terjepit) akan mudah terjadi infeksi yang dapat menyebabkan sepsis
dan bisa mengakibatkan kematian.( 3 )
II.9. Penatalaksanaan
II.9.1. Terapi non bedah
A. Terapi obat-obatan (medikamentosa) / diet
Kebanyakan penderita hemoroid derajat pertama dan derajat
kedua dapat ditolong dengan tindakan lokal sederhana disertai nasehat tentang
makan.Makanan sebaiknya terdiri atas makanan berserat tinggi seperti sayur dan
buah-buahan.Makanan ini membuat gumpalan isi usus besar, namun lunak, sehingga
mempermudah defekasi dan mengurangi keharusan mengejan berlebihan.
Supositoria dan salep anus diketahui tidak mempunyai efek
yang bermakna kecuali efek anestetik dan astringen.Hemoroid interna yang
mengalami prolaps oleh karena udem umumnya dapat dimasukkan kembali secara
perlahan disusul dengan tirah baring dan kompres lokal untuk mengurangi
pembengkakan.Rendam duduk dengan dengan cairan hangat juga dapat meringankan
nyeri.( 5 )
B. Skleroterapi
Skleroterapi adalah penyuntikan larutan kimia yang
merangsang, misalnya 5% fenol dalam minyak nabati.Penyuntikan diberikan ke
submukosa dalam jaringan areolar yang longgar di bawah hemoroid interna dengan
tujuan menimbulkan peradangan steril yang kemudian menjadi fibrotik dan
meninggalkan parut.Penyuntikan dilakukan di sebelah atas dari garis mukokutan
dengan jarum yang panjang melalui anoskop.Apabila penyuntikan dilakukan pada
tempat yang tepat maka tidak ada nyeri.
Penyulit penyuntikan termasuk infeksi, prostatitis akut jika
masuk dalam prostat, dan reaksi hipersensitivitas terhadap obat yang
disuntikan.Terapi suntikan bahan sklerotik bersama nasehat tentang makanan
merupakan terapi yang efektif untuk hemoroid interna derajat I dan II, tidak
tepat untuk hemoroid yang lebih parah atau prolaps.( 4,5 )
C. Ligasi dengan gelang karet
Hemoroid yang besar atau yang mengalami prolaps dapat
ditangani dengan ligasi gelang karet menurut Barron.Dengan bantuan anoskop,
mukosa di atas hemoroid yang menonjol dijepit dan ditarik atau dihisap ke
tabung ligator khusus.Gelang karet didorong dari ligator dan ditempatkan secara
rapat di sekeliling mukosa pleksus hemoroidalis tersebut.Pada satu kali terapi
hanya diikat satu kompleks hemoroid, sedangkan ligasi berikutnya dilakukan
dalam jarak waktu 2 – 4 minggu.
Penyulit utama dari ligasi ini adalah timbulnya nyeri karena
terkenanya garis mukokutan.Untuk menghindari ini maka gelang tersebut
ditempatkan cukup jauh dari garis mukokutan.Nyeri yang hebat dapat pula
disebabkan infeksi. Perdarahan dapat terjadi waktu hemoroid mengalami nekrosis,
biasanya setelah 7 – 10 hari.( 3,5 )
D. Krioterapi / bedah beku
Hemoroid dapat pula dibekukan dengan suhu yang rendah
sekali.Jika digunakan dengan cermat, dan hanya diberikan ke bagian atas
hemoroid pada sambungan anus rektum, maka krioterapi mencapai hasil yang serupa
dengan yang terlihat pada ligasi dengan gelang karet dan tidak ada nyeri.
Dingin diinduksi melalui sonde dari mesin kecil yang dirancang bagi proses ini.
Tindakan ini cepat dan mudah dilakukan dalam tempat praktek atau klinik.Terapi
ini tidak dipakai secara luas karena mukosa yang nekrotik sukar ditentukan
luasnya. Krioterapi ini lebih cocok untuk terapi paliatif pada karsinoma rektum
yang ireponibel.( 3 )
E. Hemorroidal Arteri Ligation ( HAL )
Pada terapi ini, arteri hemoroidalis diikat sehingga
jaringan hemoroid tidak mendapat aliran darah yang pada akhirnya mengakibatkan
jaringan hemoroid mengempis dan akhirnya nekrosis.( 3 )
F. Infra Red Coagulation ( IRC ) / Koagulasi Infra Merah
Dengan sinar infra merah yang dihasilkan oleh alat yang
dinamakan photocuagulation, tonjolan hemoroid dikauter sehingga terjadi
nekrosis pada jaringan dan akhirnya fibrosis. Cara ini baik digunakan pada
hemoroid yang sedang mengalami perdarahan.( 3 )
G. Generator galvanis
Jaringan hemoroid dirusak dengan arus listrik searah yang
berasal dari baterai kimia.Cara ini paling efektif digunakan pada hemoroid
interna.
H. Bipolar Coagulation / Diatermi bipolar
Prinsipnya tetap sama dengan terapi hemoroid lain di atas
yaitu menimbulkan nekrosis jaringan dan akhirnya fibrosis. Namun yang digunakan
sebagai penghancur jaringan yaitu radiasi elektromagnetik berfrekuensi
tinggi.Pada terapi dengan diatermi bipolar, selaput mukosa sekitar hemoroid
dipanasi dengan radiasi elektromagnetik berfrekuensi tinggi sampai akhirnya
timbul kerusakan jaringan. Cara ini efektif untuk hemoroid interna yang
mengalami perdarahan.( 3 )
II.9.2. Terapi bedah
Terapi bedah dipilih untuk penderita yang mengalami keluhan
menahun dan pada penderita hemoroid derajat III dan IV. Terapi bedah juga dapat
dilakukan dengan perdarahan berulang dan anemia yang tidak dapat sembuh dengan
cara terapi lainnya yang lebih sederhana. Penderita hemoroid derajat IV yang
mengalami trombosis dan kesakitan hebat dapat ditolong segera dengan
hemoroidektomi.
Prinsip yang harus diperhatikan dalam hemoroidektomi adalah
eksisi yang hanya dilakukan pada jaringan yang benar-benar berlebihan.Eksisi
sehemat mungkin dilakukan pada anoderm dan kulit yang normal dengan tidak
mengganggu sfingter anus. Eksisi jaringan ini harus digabung dengan
rekonstruksi tunika mukosa karena telah terjadi deformitas kanalis analis akibat
prolapsus mukosa.( 4,6 )
Ada tiga tindakan bedah yang tersedia saat ini yaitu bedah
konvensional ( menggunakan pisau dan gunting), bedah laser ( sinar laser
sebagai alat pemotong) dan bedah stapler ( menggunakan alat dengan prinsip
kerja stapler).
Bedah konvensional
Saat ini ada 3 teknik operasi yang biasa digunakan yaitu :
1. Teknik Milligan – Morgan
Teknik ini digunakan untuk tonjolan hemoroid di 3 tempat
utama.Teknik ini dikembangkan di Inggris oleh Milligan dan Morgan pada tahun
1973. Basis massa hemoroid tepat diatas linea mukokutan dicekap dengan hemostat
dan diretraksi dari rektum. Kemudian dipasang jahitan transfiksi catgut
proksimal terhadap pleksus hemoroidalis.Penting untuk mencegah pemasangan
jahitan melalui otot sfingter internus.
Hemostat kedua ditempatkan distal terhadap hemoroid
eksterna.Suatu incisi elips dibuat dengan skalpel melalui kulit dan tunika
mukosa sekitar pleksus hemoroidalis internus dan eksternus, yang dibebaskan
dari jaringan yang mendasarinya.Hemoroid dieksisi secara keseluruhan. Bila
diseksi mencapai jahitan transfiksi cat gut maka hemoroid ekstena dibawah kulit
dieksisi. Setelah mengamankan hemostasis, maka mukosa dan kulit anus ditutup
secara longitudinal dengan jahitan jelujur sederhana.
Biasanya tidak lebih dari tiga kelompok hemoroid yang
dibuang pada satu waktu.Striktura rektum dapat merupakan komplikasi dari eksisi
tunika mukosa rektum yang terlalu banyak. Sehingga lebih baik mengambil terlalu
sedikit daripada mengambil terlalu banyak jaringan.( 6 )
2. Teknik Whitehead
Teknik operasi yang digunakan untuk hemoroid yang sirkuler
ini yaitu dengan mengupas seluruh hemoroid dengan membebaskan mukosa dari
submukosa dan mengadakan reseksi sirkuler terhadap mukosa daerah itu.Lalu
mengusahakan kontinuitas mukosa kembali.
3. Teknik Langenbeck
Pada teknik Langenbeck, hemoroid internus dijepit radier
dengan klem. Lakukan jahitan jelujur di bawah klem dengan cat gut chromic no
2/0. Kemudian eksisi jaringan diatas klem.Sesudah itu klem dilepas dan jepitan
jelujur di bawah klem diikat. Teknik ini lebih sering digunakan karena caranya
mudah dan tidak mengandung resiko pembentukan jaringan parut sekunder yang
biasa menimbulkan stenosis.( 5 )
A. Bedah Laser
Pada prinsipnya, pembedahan ini sama dengan pembedahan
konvensional, hanya alat pemotongnya menggunakan laser. Saat laser memotong,
pembuluh jaringan terpatri sehingga tidak banyak mengeluarkan darah, tidak
banyak luka dan dengan nyeri yang minimal.
Pada bedah dengan laser, nyeri berkurang karena syaraf rasa
nyeri ikut terpatri.Di anus, terdapat banyak syaraf. Pada bedah konvensional,
saat post operasi akan terasa nyeri sekali karena pada saat memotong jaringan,
serabut syaraf terbuka akibat serabut syaraf tidak mengerut sedangkan
selubungnya mengerut.
Sedangkan pada bedah laser, serabut syaraf dan selubung
syaraf menempel jadi satu, seperti terpatri sehingga serabut syaraf tidak
terbuka.Untuk hemoroidektomi, dibutuhkan daya laser 12 – 14 watt.Setelah
jaringan diangkat, luka bekas operasi direndam cairan antiseptik. Dalam waktu 4
– 6 minggu, luka akan mengering. Prosedur ini bisa dilakukan hanya dengan rawat
jalan ( 7 ).
B. Bedah Stapler
Teknik ini juga dikenal dengan nama Procedure for Prolapse
Hemorrhoids (PPH) atau Hemoroid Circular Stapler. Teknik ini mulai diperkenalkan
pada tahun 1993 oleh dokter berkebangsaan Italia yang bernama Longo sehingga
teknik ini juga sering disebut teknik Longo.Di Indonesia sendiri alat ini
diperkenalkan pada tahun 1999.Alat yang digunakan sesuai dengan prinsip kerja
stapler. Bentuk alat ini seperti senter, terdiri dari lingkaran di depan dan
pendorong di belakangnya.
Pada dasarnya hemoroid merupakan jaringan alami yang
terdapat di saluran anus.Fungsinya adalah sebagai bantalan saat buang air
besar.Kerjasama jaringan hemoroid dan m. sfinter ani untuk melebar dan mengerut
menjamin kontrol keluarnya cairan dan kotoran dari dubur.Teknik PPH ini
mengurangi prolaps jaringan hemoroid dengan mendorongnya ke atas garis
mukokutan dan mengembalikan jaringan hemoroid ini ke posisi anatominya semula karena
jaringan hemoroid ini masih diperlukan sebagai bantalan saat BAB, sehingga
tidak perlu dibuang semua.
KESIMPULAN
1. Hemoroid adalah pelebaran vena di dalam pleksus
hemoroidalis akibat kongesti vena yang disebabkan gangguan aliran balik dari
vena hemoroidalis yang tidak merupakan keadaan patologik. Diperlukan tindakan
apabila hemoroid menimbulkan keluhan.
2. Faktor resiko terjadinya hemoroid yaitu keturunan,
anatomi, pekerjaan, umur, endokrin, mekanis, fisiologis dan radang.
3. Hemoroid terdiri dari 2 jenis yaitu hemoroid interna yang
terletak di atas garis mukokutan dan hemoroid eksterna yang terletak di bawah
garis mukokutan.